Selasa, 03 November 2020

, , , , , ,

Pertemuan Unik Berujung Ngentot

 

Perkenalkan nama saya Jhon (nama samaran saya), lulus kuliah baru bulan kemarin di suatu perguruan tinggi tekemukan di Jogya, cerita ini baru saya alami dalam bebrepa bulan kemarin tepatnya bulan Januari, dimulai dari saya kirim SMS ke seorang cewek yang sudah lama tidak berjumpa, karena sudah lama tidak berhubungan saya kehilangan nomer kontaknya, kemudian saya meminta temenku nomernya (katanya dia sih punya) suatu ketika langsung saya kirimkan SMS kepada dia yang berisi bahwa saya kangen ingin bertemu dengannya.

Saat sudah aku kirimkan SMS tadi saya tunggu berjam juga tidak ada balasan, dan ketika itu saya mengirimkan ulang lagi dengan saya kasih nama saya di belakangnya, selang beberapa waktu yang saya SMS miss call ke hapeku, karena saya dalam perjalan naik motor, kemudian saya kirim SMS lagi ke dia yang isinya “bentar saya lagi dalam perjalanan nanti saya hubungi setelah sampai ketujuan”

Setelah yang kujanjikan tadi saya baru telepon si dia, Hallo Anita “tanya saya” dia menjawab “maaf anda salah orang”, ternyata yang saya telepon salah orang sambil menahan malu saya mau kumatikan teleponku, tetapi lawan bicara saya segera bertanya “yang anda cari siapa? dengan nada mendesah” saya jawab “saya sedang mencari teman lama saya yang hampir 6 tahun tidak ada kabarnya” singkat kata kami kemudian berkenalan ternyata yang saya telepon salah sambung namanya Leni

Sejak saat itu, kami sering berkirim SMS. Kadang-kadang gw malah menelponnya. Namun, tidak ada niat sedikitpun dalam diriku untuk menemuinya, atau melihat wajahnya. Toh tidak ada maksud apa-apa, pikirku. Dua bulan berjalan sejak perkenalan itu, entah mengapa, isi pesan SMS berubah menjadi hal-hal yang agak menjurus ke sex.

Tiga bulan berjalan sejak perkenalan kami lewat telepon. Tiba-tiba,Leni mengirim SMS yang menyatakan ingin bertemu. Mengapa tidak, kupikir. Toh tidak ada ruginya untukku. Saat itu pikiranku belum berpikir jauh sampai ke sex. Kami janjian sore pukul 17.00. Kebetulan hari itu hari libur. Setelah tiba di tempat yang dijanjikan, gw segera meneleponnya. Gua pake sweater pink, kata Leni.

Segera kutemui Leni yang sedang berdiri menunggu. Hai, Leni  ya?, tanya gw. Leni segera tersenyum. Wajahnya memang tidak cantik, tubuhnya pun tidak aduhai seperti poster swimsuit di majalah Popular. Namun, gw memang tidak terlalu mempermasalahkan penampilan fisik. Segera kuperkenalkan diriku. Gua Jhon, katagw. Memang pergaulanku dengan wanita tidak intens, sehingga saat itu gw sedikit gugup. Namun, segera kututupi kegugupanku dengan sedikit jaim (jaga image).

Kami segera menjadi akrab. download bokep gratis  Kami berbicara sebentar sambil menikmati makanan di sebuah food court.Jhon  suka nyanyi-nyanyi gak?, tanya Leni setelah kami selesai makan. Suka, tapi tidak di depan umum, begitu jawabku. Sama dong. Kalo gitu, mau gak kamu saya ajak utk nyanyi di karaoke? Kita bisa pesan private room kok, jadi tidak ada orang lain. tanya Fitri. Kupikir, asyik juga ya, untuk melepas lelah. Segera kami meluncur ke sebuah karaoke terdekat menggunakan mobilku.

Setibanya di sana, kami memesan tempat untuk dua orang. Kami segera dituntun masuk oleh seorang wanita. Ruangannya agak remang-remang, dan ditutupi gorden, jadi memang tidak akan terlihat dari luar. Sambil waitress menyiapkan ruangan, kami memesan minuman. Leni permisi kepadagw untuk ke toilet. Tepat setelah waitress menyiapkan ruangan dan minuman, Leni kembali. Kurasa agak aneh waktu itu karena aroma wewangiannya kian tajam. Namun, tidak kupedulikan.Segera kami mulai memasang lagu kesukaan kami, dan kami bernyanyi-nyanyi. Sampai tibalah kami di lagu yang kelima. Leni memesan lagu yang lembut, dan agak romantis.

Sebelum lagu tersebut dimulai, tak sengaja punggung tanganku menyentuh punggung tangan Leni. Halus sekali, pikirku. Sayang sekali tanganku untuk berpindah dari punggung tangannya, sehingga kubiarkan saja di situ. Leni pun diam saja, tidak berusaha melepaskan sentuhan tangannya dari tanganku. Dingin ya?, tanya Leni, kepadagw, sambil melihat tanganku. Iya, jawabku mengangguk lemah. Segera Leni mendekatkan tanganku ke tangannya. Tanganku segera menggenggam jari-jarinya

Kami bernyanyi sambil menikmati kehangatan tersebut. Pelan-pelan, naluriku mulai berjalan. Ingin sekali gw mengelus pipinya yang lembut, namun gw agak takut-takut. Perlahan-lahan Leni mendekatkan bahunya ke bahuku sehingga kami duduk sangat dekat.Wangi aroma tubuh Leni segera membius diriku. Tak kupedulikan lagi ketakutanku. Segera kubelai pipi dan kening Fitri. Ia menatapku. Gw balas menatapnya. Lalu kuusap lembut rambutnya. Darah kelelakianku segera berdesir. Kukecup keningnya. Leni diam saja. Kukecup rambut dan pipinya, segera aroma tubuhnya kembali membius diriku. Leni benar-benar kuperlakukan seperti pacarku sendiri. Tiba-tiba timbul gelora yang besar untuk memeluknya. Leni sepertinya mengerti karena dia segera mengubah posisi duduknya sehingga memudahkanku untuk memeluknya.

Segera kupeluk Leni dengan rasa sayang.nonton bokep online Tiba-tiba Leni menarik tanganku ke dada kirinya. Segera kurasakan bagian lembut kewanitaannya tersebut. Nikmat sekali, namun dengan rasa agak takut. Pelan-pelan kusentuh buah dadanya yang lembut itu. Leni diam saja. Gw mulai berani. Ku elus-elus buah dadanya, perlahan-lahan, dengan gerakan memutar, tanpa menyentuh bagian putingnya. Gw semakin berani. Tangan kananku kumasukkan ke dalam sweater merahnya. Segera ku elus bukit lembut tersebut di bagian pinggirannya.

Ku putar-putar tanganku mengelilingi putingnya. Setelah beberapa saat, kusentuh putingnya. Ternyata putingnya sudah mengeras. Lalu kuremas dengan lembut. Leni mendesah. Ssshh, desahnya.Kulanjutkan penjelajahanku ke dada kanannya. Kuulangi hal yang sama. Lagi-lagi Leni mendesah. Segera ia memagut bibirku, dan melumatnya. Saat kujulurkan lidahku, segera dihisapnya kuat-kuat. Oh, nikmat sekali berciuman seperti ini, pikirku karena memang gw belum pernah berciuman dengan wanita. Badanku bergetar hebat, karena gw belum pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya. Kami lanjutkan permainan kami beberapa saat. Setelah itu, kami berhenti untuk menikmati minuman kami.

Kusodorkan sedotan minumanku untuk diminum terlebih dulu oleh Leni Kemudian kami lanjutkan nyanyian kami sambil berpelukan. Nyaman sekali rasanya saat itu.Kuteruskan permainan tanganku dengan lembut, mengelus dan meremas dengan lembut buah dada Leni. Leni kembali memagut bibirku. Kami berciuman hebat. Tiba-tiba Leni menarik tanganku, dan memasukan tanganku ke dalam celana panjangnya. Segera terasa bulu-bulu halus kemaluannya tersentuh oleh tanganku. Pelan-pelan kudorong tanganku ke bawah, menuju organ intimnya. Segera terasa tanganku menyentuh vaginanya yang hangat dan basah. Montok kan punya gua?, begitu ungkap Leni saat tanganku mengelus lembut vaginanya. Segera kuiyakan pertanyaannya itu, padahal gw tidak bisa membedakan seperti apa vagina yang tidak montok. Kuusap terus vaginanya, seraya desahan Leni  mengiringi gerakanku. Sssh.. Oh, Jhon.

Baru kamu laki-laki yang bisa memperlakukanku dengan lembut, begitu terus desahnya. Tersanjung juga gw dipuji dirinya.Kami terus bercumbu sampai tak terasa dua jam berlalu. Jhon, kamu jangan pulang dulu ya. Gw ingin dikelonin sama kamu. Temani sebentar gw di hotel ya?, tanya Leni kepadagw. Saat itu, gw agak takut. Takut gw tidak bisa menahan diri untuk tidak tidur dengannya. Segera kuingat ajaran2 agama yang melarangku melakukannya. Namun sepertinya Leni mengerti ketakutanku. Gw cuma minta dibelai kok. Tidak lebih. Ya, Jhon?, tanyanya dengan mata memohon. Berat sekali rasanya untuk mengiyakan permintaannya. Di satu sisi, gw takut sekali melanggar ajaran agama. Lagipula, gw banyak tugas yang malam itu harus kuselesaikan. Namun 

sisi kemanusiaanku membuat gw tidak tega menolaknya. Baiklah, tapi tidak lebih dari itu ya?, jawabku. Iya, gua janji deh, kata Leni lagi.

Kami segera keluar dari ruangan, membayar ke kasir, dan meluncur ke sebuah hotel menggunakan mobilku. Leni menjadi penunjuk jalan. Setelah membayar uang deposit di kasir hotel, kami segera melenggang ke dalam kamar. Di dalam kamar, gw menyalakan televisi. Sejenak kami menikmati sebuah film. Tak lama kemudian, Leni membentangkan tubuhnya di kamar tsb. Jhon, sini dong, kata Leni. Gw mengubah posisi duduk ku di ranjang mendekati Leni

Gw dalam posisi duduk, sementara Leni sudah telentang. Jhon, belai gw lagi ya, kata Leni. Segera tanganku mengelus dahi Leni. Kuelus-elus dahinya beberapa lama, turun ke pipi, lalu ke rambutnya yang panjang. Leni menikmati gerakanku sambil menutup mata. Lalu kusandarkan tubuhku ke ranjang, kukecup lembut kening dan dahinya. Leni membuka matanya, tersenyum. Lalu kucium kelopak matanya. Leni benar-benar menikmati perlakuanku. Perlahan kukecup lembut bibirnya. Gw hanya menyentuhkan bibirku di bibirnya. Namun segera Leni menjerat bibirku di bibirnya. Dilumat bibirku dengan bergairah, sementara tangannya dengan kuat memelukku. Kujulurkan lidahku untuk menyentuh bibir bawahnya, namun Leni  segera menghisap bibirku tersebut.

Segera kuarahkan ciumanku ke bagian telinganya, dan kujilat bagian dalam daun telinganya dengan lidahku. Leni meronta-ronta dan mendesah. Aduh Jhon, geli sekali. Teruskan Jhon, katanya. Kucumbu Leni  terus di telinganya. Kemudian kuarahkan cumbuanku ke lehernya. Leni mendesah hebat. Ssshh.. sshh.. ohh, desah Leni. Gw tidak bisa menahan diriku lagi. Leni, boleh kubuka bajumu?, tanyagw pelan kepada Leni. Leni mengangguk, tersenyum. Perlahan-lahan kubuka kancing bajunya. Terlihatlah tubuhnya yang putih mulus, dengan bra berwarna biru. Kulanjutkan ciumanku di seputar payudaranya.

Tak lupa kukecup pelan ketiaknya yang bersih tanpa bulu. Leni,  mengerang. Jhon, buka BH gua dong, pinta Leni,. Segera kuarahkan tanganku ke punggungnya untuk membuka BHnya. Sulit sekali membuka BHnya. Maklum, belum pernah gw membuka BH wanita.Setelah terbuka, pelan-pelan kutanggalkan BHnya. Segera tampak bukit indahnya yang putih bersih, tanpa cacat, dengan puting kecoklatan. Indah sekali, pikirku. Ingin sekali gw menciumnya. Kupindahkan BHnya dan bajunya ke meja supaya tidak kusut.

Segera tercium aroma yang tidak bisa kugambarkan. Perlahan-lahan kujulurkan lidahku ke klitorisnya. Gw takut sekali kalau rasanya tidak enak atau bau. Kukecap lidahku ke vaginanya. Ternyata tawar, tidak ada rasa apa-apa. Terus, Jhon..ohh.. enak sekali, desah Leni. Kuulangi lagi, pelan-pelan. Lama-lama rasa takut dan jijikku hilang, malah berganti dengan gairah. Kuulang-ulang menjilati vaginanya. Leni makin mendesah. ooh.. oohh.. ohh.. ohh.

Leni menggenggam jari telunjukku, lalu memasukkan ke dalam liang vaginanya. Kamu nanti tidak kesakitan?, tanyaku kepadanya. Ia menggeleng pelan. Lalu, kuputar-putar jariku di dalam vaginanya. Ahh.., Leni menjerit kecil. Kuputar jariku tanpa menghentikan jilatanku ke vaginanya.Saat kuarahkan jariku ke langit-langit memeknya, terasa ada bagian yang agak kasar. Kuelus pelan bagian tersebut, berkali-kali. ‘Ya, terus di situ Nala.. ahh.. enak sekali..

Kuteruskan untuk beberapa saat. Leni makin membuka lebar-lebar pahanya. Tiba-tiba Leni menggerakkan pantatnya ke atas dan bawah, berlawanan dengan arah jilatanku. Ah Jhon.. gw mau keluaar.. erang Leni. Leni makin mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba gerakan pantatnya dia hentikan, lalu dikepitnya kepalagw dengan pahanya. Ahh.. Jhon..gw keluar, desahnya. Segera kupeluk tubuh Leni, dan kugenggam tangannya erat.

Kubiarkan Leni menikmati orgasmenya. Setelah beberapa saat, kuelus-elus dahi dan rambutnya. Jhon, enak sekali, kata Leni. Gw diam saja.Sekarang gantian, ya, kata Leni. Gw mengangguk pasrah, antara mau dan takut. Diputarnya tubuhku sehingga tubuhnya menindih tubuhku sekarang. Dibukanya celana dan celana dalamku. Malu sekali rasanya saat itu. Segera kututupi Kontolku yang masih terduduk lemas.

Sepertinya Leni mengerti perasaanku. Ia segera mematikan lampu kamar. Gw merasa lebih tenang jadinya. Lalu, dibukanya pahagw yang menutupi Kontolku. Leni segera meraba-raba Kontolku. Oh, geli sekali rasanya. Rasa geli itu membuatku secara refleks menggelinjang. Leni tertawa. Enak kan, Jhon ? tanyanya menggoda gw. Sial nih orang, pikirku. Dikerjain gua. Mau diterusin gak, Jhon tanya Leni sambil menggoda lagi. Gw hanya mengangguk.Saat itu Kontolku belum berdiri. Aneh sekali. Padahal biasanya kalo melihat adegan yg sedikit porno, punya gw langsung keras.

Akhirnya Leni mendekatkan mulutnya ke Kontolku. Dikecupnya ujung Kontolku perlahan. Ada getaran dashyat dalam diriku saat kecupannya mendarat di sana. Jhon, punya kamu enak. Bersih dan terawat, ujar Leni. Geer juga gw dipuji begitu. Dipegangnya gagang Kontolku, lalu Leni mulai menjilati Kontolku. Ya ampun, pikirku. Geli sekali.. Secara reflek gw meronta, melepaskan Kontolku dari mulut Leni Kenapa, Jhon, tanya Leni Gua gak tahan. Geli banget, sih?, katagw protes. Ya udah, pelan-pelan aja, ya?, kata Leni. Gw mengangguk lagi. Leni mulai memperlambat tempo permainannya. Rasa geli masih menjalari tubuhku, tapi dengan diikuti rasa nyaman.Kuperhatikan Leni menjilati Kontolku, tak terasa Kontolku segera mengeras. Leni senang sekali melihatnya. Segera dilahap kembali Kontolku itu, kali ini sambil dikocok-kocok dengan tangannya.

Sekali lagi gw disiksanya dengan rasa geli yang amat sangat. Kunikmati permainannya, tak terkira nikmatnya. Ya ampun, baru sekali ini kurasakan kenikmatan yang tiada tara seperti ini. Ah.., tak kuasa gw menahan desahanku. Jhon kumasukan ya punyamu?, tanya Leni. Nanti kamu sakit, gak?, tanyagw. Gw sudah tak bisa menguasai diri lagi.

Ingin sekali rasanya Kontolku dikepit oleh vaginanya. Ya, kalau gw yang ngontrol sih, gak sakit, kata Leni Ya udah, kamu yang di atas aja, katagw kepadanya.Leni segera mengubah posisi tubuhnya. Ia kangkangkan pahanya di atas tubuhku, lalu pelan-pelan dibimbingnya Kontolku menuju liang Kontolnya. Ditekannya sedikit, masuklah sedikit ujung Kontolku ke dalam. Terasa sedikit basah dan licin kemaluannya. Didiamkan punyagw di sana utk beberapa saat. Gw diam menunggu. Lalu ditekannya sedikit lagi. Kali ini punyagw masuk lebih dalam dan makin terasa cairan pelicin kemaluannya.

Sudah sepertiga dari panjang Kontolku yang berada dalam vaginanya. Dia diamkan lagi Kontolku di sana beberapa saat. Ia sedikit mengernyit. Sakit?, kutanya. Iya, tapi gak apa2. , jawab Leni. Kemudian ia mendorong Kontolku makin dalam, hingga akhirnya semua Kontolku tertelan di dalam vaginanya. Terasa basah dan hangat vaginanya. Nikmat dan geli sekali rasanya. Setelah beberapa saat, Leni mulai menggerakkan pinggulnya naik dan turun. Ahh.. enak sekali menikmati Kontolku terjepit dalam vagina Leni.

Gerakan pantat Leni membuat Kontolku terkocok, dan segera gw merasakan kenikmatan yang tiada tara. Leni pun seakan-akan begitu. Ohh.. ohh.. ohh.. ohh, Leni mengerang-ngerang.

Leni terus menggerakan pinggulnya naik dan turun selama beberapa saat dengan diiringi desahan. Tiba-tiba ia berhenti. Entah mengapa tiba-tiba ada perasaan kesal dalam diriku. Namun, ternyata Leni tidak berhenti begitu saja. Kini pinggulnya digerakan tidak naik-turun lagi, tapi maju mundur, dan terkadang berputar. Sepertinya Leni sangat menikmati gerakan ini, terbukti erangannya semakin sering. Ah.. ah.. ahh.. ahh.., desahnya terus, tanpa henti. Kuremas dengan lembut payudaranya, Leni makin merintih. Sssh.. ssh.. sshh.. enak Jhon...

Makin lama gerakan Leni makin cepat. Jhon, gw mau keluar lagi, Jhon.. rintihnya. Gw pun merasa Kontolku berdenyut kencang. Leni, tolong lepaskan, gw mau keluar, katagw. Gw takut sekali kalau sampai Leni hamil. Tapi Leni  tidak mau melepaskan Kontolku. Ditekannya kuat tanganku dengan kedua tangannya sehingga gw tidak bisa melepaskan diri darinya. Tiba-tiba kurasa Kontolku menyemburkan cairan kuat di dalam vaginanya. Aduh, Leni , jangan.. nanti kamu hamil.., teriakku, sesaat sebelum cairanku keluar. Tapi semua sudah terlambat. Semua cairanku sudah keluar dalam vaginanya.

Nikmat sekali rasanya, namun terasa lemas tubuhku sesudahnya. Segera otot-otot Kontolku mengerut, dan menjadi kecil kembali.Leni dengan kecewa melepaskan Kontolku. Leni, kalo kamu hamil gimana, tanyagw dengan setengah takut. Tenang aja,Jhon. Gua pake alat kontrasepsi kok. Kamu gak perlu takut, ya?, kata Leni menenangkan diriku. Kemudian, Leni segera memijat-mijt Kontolku. Dielus, dan di kulum lagi seperti tadi

Tak lama, Kontolku segera mengejang lagi. Segera Kontolku dimasukan lagi oleh Leni ke vaginanya. Kembali Leni melakukan gerakan maju mundur tadi. ohh.. ohh.. ohh.. oohh, erangnya. Kuremas lembut tokednya. Ssshh.. sshh.. sshh, begitu terus rintihannya. Selama beberapa saat Leni mengocok Kontolku dengan vaginanya, sampai akhirnya ia berteriak. Jhon, gw hampir keluar, desah Leni. Segera Leni mempercepat gerakannya. Gw pun membantunya dengan menggerakan pinggulku berlawanan dengan arah gerakannya. Ahh.. Jhon, gw keluar, desahnya agak keras.

Sejenak ia menikmati orgasmenya, sebelum rubuh ke dalam pelukanku. Kubiarkan ia menikmati orgasmenya, kuelus rambutnya, dan kukecup keningnya. Kami berpelukan, dan tidur tanpa busana sampai pagi hari. Alangkah Indahnya Hidup ini dibuat oleh Leni dan gw tak akan pernah melupakan kenangan terindah di malam pertama bersama Leni walaupun kini gw gat au kabarnya si Leni ini! HIkz….hikzzzz…. nasib2 salah kirim sms dapat ngentot cewek gratis! hehehehehe…

0 komentar:

Posting Komentar