Selasa, 29 September 2020

,

Janda Muda Menjadi Bintang Bokep

 



Janda Muda Menjadi Bintang Bokep - Kisah saya dimulai ketika saya bertemu dengan wawancara kerja di pusat kota Surabaya, meskipun lulus dari universitas terkenal di Malang tetapi hasil wawancara saya berkali-kali tidak ada yang memanggil saya sebagai salah satu karyawannya.

Saya tinggal di rumah tetangga yang pindah ke Surabaya tetapi saya sudah menganggap mereka seperti saudara saya sendiri karena mereka cukup baik. Saya memanggil mereka PakDhe dan BuDhe, hari itu saya kebetulan sedang wawancara di Tunjungan Plaza Hotel Surabaya.

Saya tinggal di rumah tetangga yang pindah ke Surabaya tetapi saya sudah menganggap mereka seperti saudara saya sendiri karena mereka cukup baik. Saya memanggil mereka PakDhe dan BuDhe, hari itu saya kebetulan sedang wawancara di Tunjungan Plaza Hotel Surabaya.

Dari teman-teman dan suami saya, saya menerima pujian bahwa saya cantik, tubuh yang cukup gemuk dengan tinggi 173 cm halus dan 2 potongan susu yang tidak terlalu besar tetapi untuk ukuran janda tidak mengecewakan, cocok dengan tubuh saya. cukup atletis. Soal seks, setiap kali berhubungan dengan suami saya, saya kurang puas mungkin karena gairah seks saya begitu besar. Biarpun setiap kali saya orgasme tapi tempik saya mau lagi.

Saya melihat jam di tangan saya menunjukkan pada 16:15 menit, saya sedikit kesal karena saya seharusnya dipanggil sejak pukul 15.00, ketika saya datang sejak pukul 14.30 sebelumnya. “He..eh” Aku hanya bisa menggerutu ketika mencoba memahami bahwa aku perlu bekerja untuk saat ini.

Halo!” Suara wanita mengejutkanku dari lamunan.
“Iya nih!” Kataku sambil berdiri. Saya melihat wanita itu sejenak, cantik!
“Nona Rinelda?” Dia bertanya, mengulurkan tangannya untuk membiarkan saya duduk kembali.

Setelah berbincang beberapa saat, dia namanya Rifda, dengan jam tangan mahal di tangan kanan dan setelan pakaian yang cukup seksi mengingatkan teman sekolah menengah pertama saya di Malang, dia mengaku sebagai pengusaha yang sedang mencari model, Rifda bilang saya cocok jadi modelnya. Akhirnya saya mendapatkan kepastian hari berikutnya saya akan bekerja, saya berjalan pulang dengan langkah-langkah yang lebih ringan dari biasanya.

Sesampainya di jalan depan rumah saya, baru Anda tahu bahwa sejak saya mencari pekerjaan saya tinggal di rumah Ibu Tatik bersaudara dari ibu saya. Ada beberapa anak muda berkerumun, ketika saya lewat di depan mereka, mereka menatap saya dengan mata yang tampaknya mengikuti gerakan pantat saya yang teman-teman saya katakan mengundang mata pria untuk memeluk dan memeluk mereka.
“Wow, kalau aku suaminya ga bisa pakai celana dalam!” Kata salah satu dari mereka tetapi terdengar jelas di telingaku.

Rai mu ngacengan!” Timpal temannya, disambut tawa teman-teman lainnya

Pulanglah jam enam tiga puluh.  download bokep gratis Saya segera mandi untuk mengusir kepenatan dan kepanasan hari itu yang menurut saya sangat menyengat.

“Bagaimana kabarmu hari ini Rin?” Saya mendengar suara BuDhe Tatik dari dalam kamarnya.
“Besok saya sudah mulai kerja BuDhe” saya jawab “kerja yang benar jangan melawan bos yang sama saja menerima pesanan bos karena mencari pekerjaan itu sulit dan penting Anda suka dan menikmati apa yang Anda lakukan” kata dan kebijaksanaan orang tua pada umumnya tetapi ada beberapa poin yang tampak aneh bagiku. Tokoh Tatik adalah seorang wanita yang berbicara cukup seksi terutama ketika berbicara dengan pemuda di desanya sekitar 38 tahun, cukup seksi dalam penampilan, suaminya adalah pegawai negeri sipil di KMS, dia juga tidak kurang ngawur ketika berbicara berbau dengan BuDhe atau teman, temannya. Tidak lama setelah mengobrol saya pergi ke kamar saya.

Kamar saya sendiri adalah bekas ruang tamu yang dipasang sekat dari kayu lapis. Sekitar pukul 22.30 saya mendengar suara aneh bercampur dengan kursi-kursi seperti ditusuk atau ditarik lagi dan lagi dari ruang depan kamar saya, untuk sesaat saya melihat dengan hati-hati suara itu dan saya ingin tahu tentang suara itu.

Pintu kamar kubuka sedikit , terkejut aku ketika tahu bahwa BuDhe lagi duduk di kursi dan memegang kedua pahanya sementara PakDhe menahan kaki BuDhe di pundaknya di iringin goyangan pantat yang maju mundur.

“Ooohh… u..o ..” terdengar suara keluar dari mulut BuDhe. Seakan menikmati apa yang dilakukan suaminya, tubuh saya terasa panas dan pikiran yang tidak tahu apa yang harus dilakukan karena hanya kali ini saya benar-benar melihat ini hidup di depan mata saya. Dalam waktu 10 menit PakDhe dan BuDhe duduk sampai akhirnya PakDhe menarik kontolnya dari tempik BuDhe , ternyata kontol PakDhe lebih besar dari kepunyaan mantan suamiku yang biasanya masuk ke tempik saya, akhir-akhir ini sayang sering nonton BF ketika PakDhe dan BuDhe sibuk kerja, sekali itu pernah hampir tertangkap basah ketika saya menonton BF sambil masturbasi, , tetapi ternyata PakDhe tidak peduli dan mungkin tahu bahwa saya adalah wanita yang membutuhkan kesenangan di satu bagian dari tubuh saya, tetapi pada saat itu PakDhe hanya tersenyum kecil sambil mengambil sesuatu dalam kamarnya lalu pergi.

Saya melihat BuDhe dalam posisi nungging sambil memegang kursi didepan dengan kedua tangannya “ayo cepat keburu kering tempikmu” BuDhe mendesah kecil, mungkin orang luar tidak mendengar tapi saya melihat setiap detailnya. Saya melihat saat ini PakDhe mengocok kontolnya sebelum dimasukkan ke dalam tempik yang telah minta dijajali.

“Ach … ack … sh” terdengar keluar dari mulut pria itu. Saya akhirnya melihat pemandangan itu lagi dari belakang karena mereka memundurkan kamar saya. Tempik saya berdenyut tanpa terasa tangan saya sudah masuk kedalam celana dalam saya, saya sentuh kacang nya dan terasa geli yang nikmat. Saya tersenyum puas dengan pengalaman seperti ini.
“Tempikmu … ue..nak .Tik pe … res … penisku” kata terputus dari Pakdhe seolah tidak mampu menahan kesenangan yang dia rasakan.
“Lebih cepat … mas … cepat!” BuDhe juga sepertinya mengharapkan serangan dari suaminya bahkan lebih kuat.

A …ach … aku keluar mas!” Kedengarannya terdengar setengah berteriak. BuDhe terlihat lemas tapi PakDhe mendorong lebih kuat dengan posisi tangan memegang pantat BuDhe dengan kencang. Ketika saya melihat kontol PakDhe dengan fokus tiba-tiba BuDhe berbalik ke arah pintu kamar saya.. jantung saya berdebar – debar dan saya pun menutup pintu perlahan. Perasaan saya tidak tenang antara bingung dan takut karena ketahuan mengintip terlebih lagi PakDhe sedang dalam puncak kepuasan.

erasa basah di daerah selangkangan ku ketika menyaksikan seperti itu , teringat di benak saya kapan terakhir saya menikmati hal nikmat seperti itu dengan mantan suami saya 4 bulan lalu.
Sesungguhnya saya mudah terangsang ketika melihat hal-hal yang berbau porno. Seringkali saya melakukan masturbasi dengan membayangkan seorang lelaki yang kuat dan memiliki batang penis yang kokoh berdiri tegak dan akhirnya saya memasukkan sesuatu ke dalam tempik saya yang kelihatannya haus akan penis laki-laki, tetapi kadang-kadang saya merasa ada yang kurang dan memang saya butuh kontol yang sebenarnya adalah, Tanpa menyangkal saya membutuhkan yang satu itu. Saya melihat jam di dinding saya menunjukkan pukul 11:35, ya ampun, saya mulai bekerja! Sialan karena kontol dan ruang tamu perang komik akhirnya aku tidur tidur! Emang dikamar kurang luas apa? “Ah sial!” Aku memohon pada diriku sendiri.

Pada pukul 4.30 pagi saya bangun, ketika saya membuka pintu saya ingat apa yang saya saksikan tadi malam, saya perlahan membukanya, saya tidak melihat siapa pun di luar, saya langsung ke dapur untuk memulai kegiatan pagi saya, kadang-kadang saya harus membantu memasak sarapan dan menyapu lantai sebelum menjalankan alektivitas saya sendiri, saya rasa itu lumrah karena saya tinggal di sini.

Aku berjalan melewati pintu depan ruang terbuka lebar BuDhe, sekali lagi aku kaget kali ini aku menyaksikan dua orang tidur tanpa mengenakan pakaian sama sekali, aku melihat senyuman di bibir Budhe Tatik, tanda kepuasan atas perlakuan suaminya semalam. .

Di kamar mandi aku kembali berpikir tentang apa yang terjadi semalam yang membuatku “benar-benar terangsang” terutama ketika mempertimbangkan kontol besar milik PakDhe. “Ahh” sepertinya tanganku sudah berada di antara pahaku yang mulus dan bulu hitam yang aku kelihatan cukup padat meski tidak terlalu banyak garis di tengahnya, tiba-tiba napasku memburu ketika aku menggosok bagian atas, “Sial!” Saya berpikir dalam hati. Kubasahi tubuhku dengan air segera untuk menghilangkan nafsuku.

Dihari pertama saya masuk kerja, saya menyiapkan sarapan untuk melihat apakah saya harus bekerja keras di kantor.
“Jagalah Rin dengan baik” BuDia berkata sambil menepuk bahuku,
“Eh .. ya .. BuDhe Rinel tahu kok” kataku sambil mengangguk. Saya melihat Bu baru keluar dari kamar dengan handuk di atas susu sampai bagian atas wajah lulutnya terlihat masih bersinar meski terlihat lelah.

“Edan sudah jam 7!” Aku berteriak pada diriku sendiri.
“Bu, aku pergi dulu” selamat tinggal.
“Yo ati-ati Nduk ingat ikutilah perintah bos dengan baik tanpa banyak kesalahan” katanya sambil tersenyum padaku, senyum itu sama artinya tadi malam.
“Enggeh BuDhe …” Aku keluar rumah ke bengkel baruku.

Dari depan kantor saya berjalan ke pos keamanan,
“Maafkan saya” Saya mendekati keamanan,
“Apakah ada bias saya Bantu mbak?” Dia bertanya dengan sopan. Tubuh tangan yang cukup atletis yang kokoh dan kokoh di bawah perut ini cukup menantang dibalut celana yang agak ketat di bagian paha.
“Kamar tempat ibu Rifda berada?” Saya bertanya.
“Bu Rifda Miranti? Pasti sampeyan mbak Rinelda!” Kelihatannya senyum masih dibibirnya dengan ramah dan sopan. Saya hanya mengangguk.
“Tunggu sebentar mbak” sambil mengangkat interkom di depannya, ketika dia berbicara dengan seseorang aku melihat suasana sekitar “Seberapa tenang?” Saya bertanya dalam hati.
“Karyawan Rifda akan segera bertemu, tolong tunggu,” katanya sambil menunjuk kursi sofa di tengah ruangan besar. Ketika saya hendak meletakkan pantat saya, saya melihat sesuatu yang aneh di lingkungan kantor ini, tidak terlalu banyak orang yang dulu ada di kantor, saya melihat keamanan saya melihat dia berbicara dengan temannya tersenyum saat dia menatap saya, tidak lama Saya mendengar nama saya disebut seorang wanita

“Rinelda?”
“Aku” jawabku, membalikkan wajahku ke suara itu,
“Hai, kamu ingin bekerja di sini?” Dia bertanya lagi.
“Lho Agatha, kamu bekerja di sini ya?” Saya berkata sambil bertanya kenbali
“Aku disuruh pergi ke Rifda untuk menemuimu, ikut aku!” Sementara kami ngobrol menaiki tangga menuju kamar Ibu Rifda.
“Tunggu sebentar,” kata Agatha. Pintu di ruangan itu sedikit terbuka ketika masuk saya melihat di dalamnya ada 3 wanita yang menurut saya cantik, berpakaian mahal dan seksi. Itu mungkin beberapa model yang dimilikinya.
“Masuklah Rin” Agatha membuka pintu lebih lebar. Ada 2 lelaki sedang melihat 3 wanita di depannya “kenalin Rinelda , pegawai baru saya mulai hari ini” kata bu Rifda sambil mengarahkan tangan ke arah saya.
“Rin, mas-mas dari Jakarta mereka akan menguji kemampuan kamu dalam memakai barang mereka” Saya langsung menyimpulkan bahwa mereka adalah desainer atau rekan kerja bu Rifda. Saya mendekat dan berjabatan tangan dengan keduanya.

“Rif, kita butuh kerja di studio” kata pria yang tadi menatap ketiga wanita di depannya sambil membawa kamera. Pria itu berjalan diikuti oleh ketiga gadis itu.
“Tunggu sebentar ya Rin” kata Rifda bu sambil mengundang pria lain dan Agatha. Saya berhenti sejenak sambil melihat ke ruangan besar, saat saya melewati ruangan yang baru saja masuk oleh tiga gadis dan seorang pria saya mendengar wanita tertawa itu tertawa dari itu, saya mencoba mendekat ke kamar, saya lebih penasaran seperti apa kerja kok kok seperti … Yah aku ingat itu terdengar seperti desahan BuDhe Tatik tadi malam! Saya mencoba untuk lebih dekat untuk mencari tahu tetapi … “Rin?” Tiba-tiba Miss Rifda ada di sampingku.

“Ada sesuatu yang ingin saya tunjukkan kepada Anda,” katanya ketika masuk ke kamar pribadinya, tertulis di depan pintu kamar.
“Di mana Agatha? Hanya pria yang sama?” Tanyaku dalam hati. Di dalam ruangan ada banyak foto di atas meja.

Sit Rin” dia tahu aku sedang menunggu untuk diterima.
“Bu, maaf di mana kamar mandinya? Aku ingin sekali pipis” tanyaku, nyengir menahan sesuatu di bawah daguku. “Ah .. ya ..” dia menunjuk ke belakang. Saya langsung pindah kesana, begitu masuk toilet saya lorotin celana saya dan shh…. “Suara air khas
yang keluar dari tempik saya, ketika saya jongkok saya mendengar suara-suara samar pria.

“Aah … .uh … ya … ayo..terus … sedot … ah nah jadi dong …” setelah itu terdengar suara wanita itu tertawa, segera lu ceboki tempikku, kuangkat kembali CD, saya diam-diam jeda sambil mencari asal suara suara sebelumnya, tentu saya tidak mendengar lagi saya keluar dan pergi ke meja bu rifda sambil bertanya-tanya apa pekerjaan sebenarnya di sini, saat saya berjalan mendekat ke meja bu Rifda saya melihat Wanita berganti pakaian, saya melihat tubuh yang sangat seksi dan halus, paha putih dan bokong bulat putih cukup untuk memberi saya menyimpulkan bahwa dia adalah wanita yang sempurna.

“Maaf Maaf” kataku,
“Oh tidak apa-apa Rin, bisakah kamu mendapatkan itu,” katanya, menunjuk ke kursinya, “bu ini?” Saya melihat sejenak ini adalah gaun yang sering dikenakan oleh bintang film asing “ah” Saya ingat ketika saya melihatnya di film BF. Saya memberikannya kepadanya dan dia menggunakannya dengan cekatan untuk melihat bahwa dia terbiasa mengenakan pakaian model.

“Kami bekerja dengan skenario dan harus terlihat cantik dan seksi mungkin karena target penjualan kami adalah laki-laki” katanya sambil memperbaiki pakaiannya,

“Hari ini adalah waktu ketika Anda akan menjadi penghibur seperti gadis-gadis di luar”, saya mendengarkannya sambil bertanya-tanya apa pekerjaan saya sebenarnya;
“Maafkan Agatha sebelumnya di sini seperti apa bu?” Saya bertanya,
“Mengapa?” Dia bertanya balik,
“Apakah kamu ingin tahu tugasnya?” Dia berkata sambil mengambil remote control di laci mejanya,
“Tugasnya adalah untuk menghibur para tamu dan melayani mereka sebelum mereka mulai bekerja” katanya, menunjuk ke televisi raksasa di belakang saya, betapa terkejutnya saya untuk melihat apa yang ada di wajah saya, rupanya Agatha sedang berjuang dengan pria di
ruang kosong tertutup hanya dengan karpet tebal di seluruh ruangan, setengah tidak percaya aku melihat Rifda, dia hanya tersenyum ketika matanya berkilauan seolah-olah ingin melihat apa yang terjadi di lapisan, aku langsung tahu apa yang akan kulalui, aku berjalan menuju pintu keluar. , tetapi yang saya dapatkan adalah pintu terkunci! Aku menoleh ke wanita itu tetapi wanita itu hanya tersenyum saat matanya masih menyaksikan adegan Agatha dan pria itu menghadapnya.

“Kamu bisa berteriak kalau kamu mau tapi itu tidak akan berguna karena seluruh ruangan di sini begitu keras sehingga tidak ada yang mendengar,” katanya.
“Duduklah maka tidak akan ada yang terjadi padamu atau aku memanggil penjaga keamanan di depan untuk membuatmu tenang” kali ini nadanya terdengar agak mengancam. Saya juga sudah mengerti bahwa saya tidak bisa berbuat apa-apa, ketika saya duduk di samping wanita itu dan tanpa sadar dia telah menarik tangan saya kembali dan mengikatnya dengan lincah, saya memberontak tetapi tidak bisa karena kursi yang saya duduk besar dan berat, akhirnya saya berhenti sebentar.

“Hanya saja kita menikmati tontonan yang disajikan oleh teman-teman sekolah menengah pertama Anda” katanya, sial rasanya Agatha telah bercerita banyak tentang saya, Agatha adalah teman saya saat duduk di sekolah menengah pertama di Malang, dia adalah tipe gadis yang cukup berani untuk terlihat seksi dan memiliki cukup banyak pacar, dan dia telah kehilangan keperawanannya selama upacara kelulusan di sebuah acara yang diadakan oleh teman-temannya,
“Kurang ajar, kenapa aku harus menjalani hari seperti ini?” Aku berkata pada diriku sendiri.

Dari lapisan raksasa itu, aku melihat Agatha duduk di atas pria itu ketika dia memanjat ke atas dan ke bawah pantatnya yang telanjang.
‘Oh … oh … oh … ha … maass yang bagus?’ Suara Agatha tiba-tiba terdengar sangat keras, rupanya Miss Rifda meletakkan volume pada remote control.
“Tidak menyenangkan kalau tidak ada suara ya Rin?” Kata wanita itu tapi aku tidak peduli dengan kata-katanya. Saya tidak melihat ke bawah pada apa yang ada di layar besar, tetapi suara menggoda masih terdengar.
“Setiap kali aku di sini … kurasa … tempikmu masih … ouckh … masih … mat … Th …” Suara pria itu tersendat.

“Tapi kontol mas .. .kok itu .. tam .. baa .. ah … aha …” Suara Agatha tidak teratasi.
“Jangan Rin munafik yang kamu lewati, kan?” Sekali lagi Rifda terdengar saya tidak percaya wanita yang saya temui kemarin terlihat elegan dan sopan sekarang …
“Wanita macam apa kamu Rif?” Saya berkata tetapi saya tidak mendengar jawaban darinya bahwa saya hanya mendengar suara dia tertawa kecil.

Tak lama kemudian aku mendengar teriakan Agatha
“Ack … a … yah … terus … tete … rus … brengsek lagi … mas!” Kali ini aku mengangkat kepalaku untuk melihat apa yang sedang dilakukan pria itu di Agatha, aku melihat Agatha sedang nungging dengan lututnya beristirahat sementara pria itu menjulurkan penis besarnya bolak-balik ke arah tempik Agatha yang gelisah dan berdenyut, cukup lama untuk satu sama lain untuk menyeimbangkan gerakan mundur masing-masing, akhirnya …
“Aku … untuk … keluar … mas … aih … ya … ah!” Agatha tampaknya telah mencapai puncak orgasmenya terlihat sedikit melemah tetapi pria itu terus mengguncang kontolnya yang masih kaku sambil memegang segerombolan pantatnya Agatha, aku sendiri terangsang melihat semua ini dan merasa seseorang mulai membasahi di tempku, jika aku Tanganku tidak terikat, aku akan memegang cengkeraman kecilku.

“Ackh … sh … oh … sh …” sepertinya pria itu telah memuntahkan kekasihnya di dalam tempik Agatha. Tiba-tiba Rifda mematikan lapisan dan berkata
“Bagaimana Rin, bagaimana perasaanmu tentang tempikmu?” Seolah tahu apa yang aku rasakan.
“Lepaskan! Aku ingin keluar dari tempat ini!” Aku meneriakkan rangsangan yang kurasakan.
“Keluar sebentar, ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu!” Lalu dia mendorong remote di tangannya ke lapisan raksasa dan … “Ya ampun!” Ini BuDhe Tatik!
Mengenakan kemeja berwarna merah sebagai tantangan saat memakai Rifda, dia sibuk menghisap kontol pria di sebuah ruangan dengan hanya tempat tidur yang cukup bagus, saya melihat Pria itu memegangi kepala BuDhe untuk emutane yang lebih cepat, sementara tangan kirinya
BuDhe memainkannya sendiri.
“Eh … eh … e … gm … emang …!” Suara wanita di layar itu seperti menikmati penis panjang dan panjang di dalam mulutnya.

“Itu direkam 2 hari yang lalu,” kata Rifda seolah menjelaskan sesuatu kepada saya.
“Maksud Anda?” Saya bertanya,
“Lihat saja komentar-komentar baru itu!” Saya kembali menonton adegan di depan saya, saya tidak pernah menyaksikan seseorang yang saya kenal dengan orang lain seperti yang dilakukan oleh BuDhe dan Agatha.

“Penismu benar-benar hot … big pa … njang … Aku … akua … seperti …!” Kali ini BuDhe tampak giat memegang kontol besar dengan kedua tangan, kontol Pria itu sangat besar dibandingkan dengan PakDhe yang kulihat semalam terlihat tegap berdiri dan lebih berotot terutama kepala kontol Pria ini terlihat besar dan berkilau karena cahaya dari kamera. , sepertinya sangat bahwa pria menikmati mulut BuDhe, mendengar suara Budhe dan pria itu saling ah .. ah .. membuat saya begitu terangsang, saya jadi salah jadi saya menoleh ke Rifda karena wanita itu sedang sibuk meletakkan sesuatu Di bawah tubuhnya aku tahu dia mencari kesenangan di tempiknya mengetahui aku melihatnya wanita itu mendekati saya dan menunjukkan saya tongkat kecil yang terlihat seperti … kontol!

“Kamu akan menyukai cinta seperti ini” katanya sambil menarik kaki saya sampai saya berbaring di kursi besar.
“Santai aja Rin, kamu harus menikmati setiap permainan ini ya” Aku hanya diam dengan perlakuan Rifda. Aku tau apa yang akan dilakukannya, benar! dia membuka restleting celanaku. Pelipisku berdenyut seakan menginginkan hal yang lain. Agile Rifda sedang menurunkan celana yang saya kenakan, dengan getaran desahan keras yang BuDhe Tatik suarakan dari lapisan di depan saya.

“Oh … yaa … ya … jadi … nar … itu bagus … mas … sh … ah!” Kali ini aku melihat lelaki itu sedang mencium tempik BuDhe yang memberi para lelaki ruangan gratis, juga mendengar suara laki-laki-laki yang tergagap. Tampaknya pantat bulat BuDhe terangkat sehingga mulut lelaki itu bisa pergi lebih jauh untuk bermain-main dengan lidahnya. Tanpa sadar pahaku dan tanganku kedinginan, ternyata Rifda berhasil melepaskan CD-ku.
“Wow… jembut kamu lebat dan indah ya Rin” jawab Rifda, lalu tangannya langsung menuju mulut tempikku. Terasa begitu hangat, aku menatap matanya dan membiarkan apa saja yang akan dilakukannya.

Ketika Rifda sibuk menyendoki pelipisku dari depan, tiba-tiba lampu di ruangan itu menjadi sangat terang, dan aku melihat ada dua pria yang memegang setiap kamera dan mengabadikan suasana di ruangan ini. Saya tidak menyadari ada sentuhan tangan di pundak saya.
“Rin, rupanya kamu sudah merasakan kenyamanan di ruangan ini” aku menemukan bahwa suara pria dari belakangku juga itulah suara Pak! tangan saya berusaha menutupi bagian bawah saya yang menganga karena Rifda.

“Nikmati saja, pokoknya aku tahu kamu butuh sesuatu seperti ini” kata Pak sambil menempel sesuatu yang lembut lembut dan membesar di tanganku masih terikat kembali. Saya bertahan dan tahu apa yang saya pegang tetapi terasa hangat dan memanjang.

Aku terdiam memikirkan semua baris dan semua orang di sekitarku sekarang, ketika aku sampai di sana. Rifda berdiri di depanku dengan menggerakkan lidah ke bibir sambil memainkan celah tempiknya dan matanya menatap PakDhe, pria itu Tahu apa kerennya Rifda dan segera berdiri didekati dengan tangannya memegang pantat Rifda.

“Ayoh, kami membuat janda muda yang tersiksa dan memohon di tempiknya dengan isi sesuatu yang hangat! Ha … ha … ha …!” Rifda berkata sambil menatapku, tangannya yang cepat dan terampil mulai berurutan. PakDhe yang mulai tegang lagi, sementara tangan PakDhe yang meremas-remas susu Rifda hanya terbuka ke putingnya sementara aku terus menatap mereka berdua seolah-olah tidak percaya.

“U … uh” kata Rifda dengan marah sambil mengguncangkan kontol di tangannya.
“Sudah, segera masukkan pak penismu!”
“Lho Rin, tempa Rifda basah! Kamu ga pengin niih?” Kata PakDhe yang mempermainkan tangannya di sekitar tempik Rifda. Dengan lihai, PakDhe langsung menggiring batang kontolnya ke arah tempik Rifda.

“Hrm aduh … masukan … te … rus …!” Rifda mengatakan sambil menarik pantat PakDhe untuk segera menekankan kontolnya lebih dalam.

Kali ini mereka mengubah posisi mereka di sampingku sehingga susu itu muncul gerakan Rifda karena gerakan tubuh sementara PakDhe yang sedang berusaha memasuki liang sempit semakin terdorong ke depan.
“Ah ….” Penis itu telah tenggelam ke tempik PakDhe rifda kemudian menarik penisnya perlahan-lahan tampak olehku buah zakar dari menggantung kontol.
“Sabar Rif, tunggu sebentar …” ucap pak sambil memicingkan mataku sambil mengedipkan mata kirinya seolah berkata. “Tunggu giliranmu”.

“Betapa senangnya jika kontol itu bersarang di tempik saya” lagi saya dirasuki oleh nafsu yang telah turun pikiran saya yang mulai tidak terkendali. Saya mulai menjepit paha saya sehingga bintik-bintik gatal dan basah saya tidak diketahui mereka, jika tangan saya tidak terikat mungkin saya telah melakukan sesuatu yang baik!

“Uh … ah … mpffh … cepat … genjot … terus … pak!” Teriakan bantuan Rifda saat dia menggerakkan tuas tangannya dari keseimbangan tangan kiri dari serangan Pak Dhe.
“Plakat … plak …” suara paha kedua orang di depanku serta belat Rifda yang ditabrak kontol besar seakan bersorak bahagia. Saat aku memperhatikan mereka, ikatan di pergelangan tanganku sepertinya melonggarkan sedikit tangan kananku dan lepas! Tak lama saya bingung harus berbuat apa, tetapi di luar kesadaran saya ketika ternyata saya tidak mengambil kesempatan untuk melarikan diri ke sana lagi ada 2 orang berkamera yang akan menghentikan saya, nah otak saya mungkin telah dirasuki nafsu. Saya membutuhkan imperatif biologis itu! Aku butuh penis yang hangat dengan neraka yang sebenarnya tidak seperti yang aku dapatkan dengan masturbasi! Semakin aku melihat dengan cermat apa yang PakDhe dan Rifda lakukan di depanku, Rifda sepertinya sangat menikmati genjotan PakDhe dari belakang.

‘Ay … o .. pak … ayo … terus … keras … sentak tuan …! ”
“Nakal tempik … nakal … nakal …” kata Pak. Setiap kali kontol itu menembus Bait Suci Rifda.
Saya melihat sebuah tongkat mainan hanya kontol yang sama yang diletakkan di atas meja oleh Rifda, saya tidak melihat 2 orang kamera yang mengabadikan setiap gerakan dan mengerang nikmat PakDhe dan Rifda, saya mengambil mainan wanita itu dan mulai kugesekkan pada tempik saya, saya tidak tahu segalanya!

Saya tersenyum karena saya tidak merasakan siksaan sama sekali dengan situasi saya saat ini, kali ini saya berniat untuk memasukkan mainan lembut ini ke dalam lubang tempik saya dan …
“Eh … auch …” bersamaan dengan poke PakDhe di Rifda temple setiap PakDhe tarik kontolnya aku juga menarik mainan ini dari tempikku.Saat aku sedang menikmati tontonan di depanku tiba-tiba pintu kamar terbuka dan masuk a Orang yang telah bergumul dengan Agatha mendekati saya dengan senyuman, sambil berjalan dia melepas satu per satu kancing dan membuka ritsleting celananya. Saya menarik keluar kontol perlahan dari dalam tempik saya.

Aku membayangkan isi di dalam celana itu adalah kontol besar seperti yang dirasakan Agatha, yang akan memberikan kesenangan pada tempo aku merindukan kontol, aku menatap matanya seolah-olah aku memberinya izin untuk segera menyerang tubuhku, aku menyadari bahwa semua tindakanku hari ini akan direkam dan menyebar memperluasnya, saya tidak peduli bahwa saya hanya membutuhkan seorang pria sekarang yang dapat membuat saya menggelepar penuh kesenangan!
Tanpa pikir panjang, Rifda langsung menarik tangan pria yang lewat di depannya dan tangan kanannya memegang kontol pria tersebut.

“tempikku … masih … cukup … ah..ah … untuk … penismu … auh … Rudi … katakan … ang … eh … “Rifda mengatakan sambil menikmati poke PakDhe. Sesaat pria itu berhenti dan memasukkan penisnya Rifda kemitut.
“Ech … mpfh … Rud … empfh … in..kont … tol …” Rifda tampak seperti kewalahan menelan Pisang besar, aku segera bangkit dan mendekati mereka, yah aku gak mau kalau kontol di depanku ini akan ditelan juga oleh tempik Rifda dan aku lagi jadi penonton, Rifda dan PakDhe tidak terlalu kaget melihatku.
“Oh … sepertinya kamu baru saja keluar dari tali ha ha … ha … ha!” Rifda tertawa setelah penisnya dilepaskan setelah pria bernama Rudi itu berpaling kepada saya, terlihat seperti kontol besar yang membuat saya berpikir.
“Wao …” Tanpa mengabaikan Rudi aku hanya jongkok di depannya dan siap menghisap kontolku kontolnya.
“Lihat pak … ah … si … ja … ech … janda … tidak tahan … juga … ya …!” Kata Rifda
seolah-olah saya senang dengan apa yang saya lakukan, saya memasukkannya ke dalam mulut saya dan kepala saya mulai bergerak maju mundur, saya pikir sesuatu yang besar berdenyut di dalam mulut saya,
“Ach … pintar juga kamu menggmain kan kontol dengan mulut.
“Oh …!” Tangan Rudi mulai menekan puting susu saya yang mulai mengeras.
Saya pandai melakukan oral sex itu juga diakui oleh mantan suami saya dulu bahwa mulut saya sangat hebat dalam hal mencium bibir dan mengulum kontolnya sering bahkan ketika oral seks suami saya mengeluarkan sperma di mulut saya.
“Ehm … ehm … ehm …” Aku sangat senang dan sangat merindukan batang hangat dan kenyal ini! “Oh … oh … ya … ouh …” Rudi sepertinya sangat menyukai kulum kupermainkan lidahku di atas kepala Kontolnya, sambil memberikan kesenangan Rudi aku melihat PakDhe mempercepat genjotannya, segera setelahnya.

“Arch … a … ah … aku … sudah … kel … di luar … pa … a … a …” kata Rifda, matanya

bersiap untuk sesuatu dari pelipisnya. nonton bokep online Ketika Rifda mulai sedikit lemah itu PakDhe mengeluarkan kontolnya dan melihat ke arah Rudi karena mengetahui maksud PakDhe Rudi perlahan menarik kontolnya dari mulutku, well PakDhe menuju ke arahku sementara Rudi menuju tubuh Rifda, aku ragu apakah aku akan melakukannya dengan orang yang aku sudah dianggap sebagai orang tapi PakDhe menarik pantatku sehingga tuibuhku terlentang di kursi besar di belakangku dan kontolnya berada tepat di depan tempikku, tahu aku terangsang dengan sekali tekan PakDhe kontol segera melalui lubang tempikku sementara rasa sakit

“Adu … h … pelan … dong PakDhe …!” Aku berteriak.
“Ah maaf Rin, lupakan aku, tempikmu sudah lama tidak terisi ya! Tunggu sebentar ya … kamu tahu ini .. .. man ..” PakDhe berkata sambil menarik kontolnya dari dalam tempikku, aku merasa seluiruh ku isi tempik tertarik.
“Perlahan …” Aku berkata lagi, tetapi ternyata Pakdhe langsung menaikkan Kontolnya keluar masuk. Tiba-tiba rasa sakit yang saya rasakan terasa geli dan nikmat
“Ah … a … ayou … lagi PakDhe … lanjutkan … sh … haa …” Aku merasa tempikku rusak
dalam ke luar, tapi sudah lama, sudah lama sejak 4 bulan menunggu sesuatu seperti ini, saya tidak peduli apakah saya mendapatkan ini dari seseorang yang telah memegang saya. Ketika aku sedang asyik menikmati kontol di pelipisku aku bisa melihat Rudi memompa pantatnya sementara Rifda membuka mulut untuk menahan nikmat bahwa dia akan mampu untuk kedua kalinya dengan posisi kirinya dan kaki kirinya terangkat sehingga mudah Rudi mengamuk gosip konten menular dari tempik-nya, tidak lama Rifda udah menjerit …

“Itu Rud … aku … ah …!” Rifda tampaknya telah mengalami orgasme keduanya. sementara aku melihat wajah PakDhe memerah sesuatu
“Rin … torok … kamu … serr … et … aku tidak bisa … tahan … ah” PakDhe rupanya sudah dihargai karena berani memasukkan Kontolnya ke milikku yang masih peret , dia menarik penisnya dan menarik plester di susu dan wajahku
“Ah … ah …” PakDhe berteriak setiap kali cairan itu keluar dari kepala kontolnya.

“Ya … PakDhe …!” Saya katakan kecewa, saya belum merasakan orgasme! Aku mengabaikan PakDhe yang sibuk dengan kontolnya yang mulai menyusut, ketika Rudi kumandang yang menggoyangkan senyumannya sendiri pada kontolku dan akhirnya kontol yang cukup besar itu datang kepadaku, tangan Rudi memegang pantatku, aku tahu dia menginginkan posisi anjing nungging, tubuh kubalik menghadap ke belakang kursi adalah kedua lutut saya disangga oleh tepi kursi, tidak lama penis Rudi telah terjepit di pantat putih saya halus,
“Rud Ayud, kamu ingin merasa seperti itu PakDhe rasakan?” Kata saya nakal, saya tidak tahu dan tidak mau tahu apa yang saya lakukan yang pasti saya dapatkan sekarang, akhirnya Rudi juga memasukkan kontolnya ke dalam tempik saya.

“A … euh … ah … em … ya …” kontol yang pecah di bawahku rasanya sangat besar seperti menyentuh rongga di tempikku. Tidak heran Rifda dari mulut Rifda tidak terdengar apa-apa yang dia rasakan.
“Aww… uh … uh …” Rudi terus menggoyangkan kontolnya sambil meremas payudaraku dan bibirnya mencium punggungku. Setelah bergaya doggy style cukup lama, Rudi memintaku untuk berdiri dan mengangkat kaki kiriku lalu ia memasukkan kontolnya.

“Ya … h … dia … dia .. lagi … lagi …” nafas sesak napas terhadap serangan Rudi yang belum pernah aku lakukan dengan mantan suamiku dulu. Sensasi luar biasa yang saya dapat dari lelaki ini, sentakan sangat mantab dan sodokkan kontolnya sangat luar biasa
“Rud … puas … memuaskan … a .. aku … brengsek … ter … kami … sh …” kata-kataku tidak terkontrol lagi karena tempikku terasa sangat menakjubkan dan tidak pernah aku merasa seperti ini. Akhirnya saya merasa kencing sekarat dan geli untuk bercampur menjadi satu …
“Aku … a … rud … ar Rud … ah ..” Puas, aku puas! Ini adalah kontol yang saya harapkan saat masturbasi. Rudi masih terus bergerak maju mundur sambil memegang tubuhku yang tergurai lemas.

“Ach…pepek kamu hang…ngat dan ba…gus..” akhirnya, Rudi menarik batang penisnya dari tempikku dan langsung menyemprotkan spermanya ke wajahku. Aku sepertinya menjadi ratu yang memuaskan Rudi.

Kamera yang merekam semua aktifitas seksual kami tampak menutup wajahku yang terlihat puas dan ceria!

Saya menikmati semua ini dengan senang hati. Ternyata, BuDhe adalah ketua dari semua pekerjaan ini sementara Rifda dan Agatha adalah teman junior saya. Di sini, saya bekerja sebagai pemain film biru yang biasa saya lihat di VCD.

 

Continue reading Janda Muda Menjadi Bintang Bokep

Senin, 28 September 2020

, , ,

Janda Seksi Penjual Kopi

 


Janda Seksi Penjual Kopi - Ini Merupakan Pengalaman Saya Pada Saat Libur Akhir Pekan, Saat Hari Mulai Sore Aku Pulang Kantor, Saat Itu Aku Sedah Menyelesaikan Pekerjaan Kantorku Yang Banyak. Dengan Kecapeanku, Dalam Pikiran Pengenya Hanya Liburan Saja. Aku Bergegas Pulang Kantor Dengan Menaikki Mobilku Terus Beranjak Pulang Sampai Dirumah Hanya Pengen Mandi Dan Istirahat Sebentar. Karena Hari Pekan Aku Mau Bermain Saja Ke Mall Sambil Jalan Jalan Lihat Gadis Dan Cewek Yang Memiliki Tubuh Seksi Dan Payudara Montok Pikiranku. Tiba2 Saja Telepon Genggamku Berbunyi.Ah.Rupanya Bosku.

Terus Aku Angkat..Oh.Rupanya Suruh Ke Bogor Ada Tugas..Shittt Gak Bisa Liburan. Langsung Saja Aku Bergegas Ke Bogor Untuk Menyeleseaikan Tugasku. Aku Naik Mobilku Langsung Saja Ke Dalam Perjalanku Sangat Lelah Kupikir Untuk Cari Kopi Dulu Kuparkir Mobilku Operasional Didepan Warung Kopi Yg Baru Saja Dibuka Oleh Pemiliknya Sebut Saja Namanya Cici Seorang Janda Muda Yg Baru 2 Tahun Ditinggal Kabur Suaminya Usianya Kutaksir Sekitar 30 Tahunan,Tanpa Sepengetahuannya Kuperhatikan Dia Dari Dalam Mobilku Yg Berkaca Riben 80%,Wajahnya Yg Manis Ditunjang Tubuhnya Yg Proporsional Ditambah Ukuran Toketnya Kirakira 36b Dan Pinggulnya Yg Sedang Membuat Mata Ini Yg Tadinya Ngantuk Jadi Segar Kembali, Lalu Kuberanikan Diri Untuk Turun Dari Mobil Dan Berkenalan Dengannya Sebagai Alasan Aku Membeli Kopi Mix.

Teh,,Kopinya Hiji..??Pesanku

Kopi Susu Apa Kopi Hideung A..??Sambung Cici

Kopi Susu Tapi Susunya Dipisah Ya Teh..??Candaku

Dipisah,,,??Maksudnya Gimana A..Saya Tidak Mengerti..??

Ya Dipisah Kopinya Digelas,Tapi Susunya Yg Digantung..Hehehe

Iihh..Aa Jadi Malu Saya Lagian Aa Ngeliat Aja Klo Saya Lagi Ga Pake Bh..Sambil Tersenyum Kecil.. Tadi Saya Abis Netekin Anak Saya Mau Mandi Tapi Buka Warung Dulu Pikir Saya..Jawabnya Lugas

..Ooohh..Anaknya Laki Apa Cewe,Umur Berapa Teh???Tanyaku Penasaran

Cewe Umur 2 Tahun..Jawabnya

Kemudian Anaknya Menyusul Kewarung Digendong Oleh Seorang Lelaki Muda Yg Ternyata Adiknya Cici,Ditaruhnya Anak Itu Dipangkuan Ibunya Kemudian Lelaki Itu Pergi.

Siapa Itu Teh??Tanyaku Sambil Menunjuk Kearah Lelaki Tadi

..Oooh..Itu Adik Saya..

..Ehm,,Saya Kira Suami Teteh Ngomong-Ngomong Suami Kemana Teh,,Kerja..???

..Jangan Diomongin Lagi Ahh..Saya Benci Banget Ama Lelaki Itu, Banci,Mau Enaknya Aj Ga Mau Tanggung Jawab Dia Kabur Sama Perempuan Lain Waktu Saya Lagi Ngelahirin Si Kecil..Agk Sedikit Emosi Kelihatannya Cici Bercerita

Kurang Ajar Betul Lelaki Itu Ya Teh..Mau Enak Ga Mau Anak..Ikut Ikutan Emosi Saya

Udah Berapa Lama Ditinggal Teh Ama Suaminya..??Tanyaku

Ya..Dari Anak Ini Lahir Ampe Sekarang Udah 2 Tahunan Lah Ditinggal..Jawabnya

Waduh..   Itu Klo Ibarat Sawah Alang Alangnya Udah Tinggi Tinggi Secara Ga Pernah Dicangkul..Hehehe..Candaku Mencairkan Suasana

..Hahaha..Aa Bisa Aj Dh,,Diminum Kopinya Entar Dingin Ga Enak Saya Mau Netekin Dulu Ya..Sambil Menarik Kaosnya Dan Mulai Netekin Anaknya Yg Terlihat Haus.

Kulirik Kearah Toketnya Sambil Sesekali Kuajak Ngobrol Yg Sedikit Mengarah Porno Diapun Menanggapinya Dengan Santai Tanpa Mempedulikan Aku Yg Dari Tadi Tak Berkedip Melihat Toketnya Yg Sedang Dikenyot Oleh Anaknya,Tak Lama Kemudian Hpku Berbunyi Yg Ternyata Panggilan Dari Kantor Menginstruksikan Bahwasanya Aku Tidak Boleh Lama Lama Istirahat Karena Mobil Kami Dilengkapi Gps Jadi Para Karyawan Selalu Dipantau Didalam Operasionalnya Dari Kantor Pusat,   Sebelum Pergi Kubayar Kopiku Dan Kuminta No Hp Nya Cici

Boleh Khan Klo Saya Telpon Kamu Ntar Malam..Sambil Mnaruh Hpku Kekantong Safariku

Boleh Aja Tapi Tunggu Sikecil Tidur Dulu Ya..Sambil Tersenyum Genit

Teman Temanku Yg Sedari Tadi Memantau Kegiatanku Hanya Bisa Tertawa Sambil Mengejekku Dengan Sebutan Ppm=Pria Pencari Memek Aku Pun Hanya Senyum Senyum Aja Tak Menanggapi Ejekan Mereka Kuhanya Sedang Mencari Cara Gimana Supaya Bisa Ngentot Ama Cici,Terbayang Toketnya Yg Besar Saat Netekin Anaknya Tadi.

 

Wew..Bengong Aja Lo Udh Nyampe Klien Nih Masuk Sana..Hardiknya

Ngagetin Aja Lo..Gue Lg Mikirin Nih Caranya Bisa Ngentot Ama Cici..Jawabku

Hahaha..Klo Lo Emang Playboy Sejati Lo Kasih Fotonya Kegue Lo Lg Ngentot Ama Dia Gue Kasih Lo 300rb,Ga Mungkin Dia Mau Ngentot Ama Lo,Lo Aja Baru Banget Kenal Ama Dia..Terus Menyurutkan Semangatku

.Ok Lo Liat Minggu Depan Gue Kasih Liat Potonya Ke Lo..   Akupun Menerima Tantangannya

Singkat Cerita Akupun Sudah Tiba Dirumah Pukul 19.30 Wib Lalu Mandi Dan Berpakaian Setelah Itu Kuambil Hpku Lalu Kutelpon Cici

Lagi Pa Teh..??Sapaku

..Ehh..Lg Netekin Sikecil Nih..

..Yahh..Ganggu Dong..??

..Ngga..Biasa Aj..Memangnya Kenapa..??

..Boleh Dong Ikut Netek Yg Sebelah..

Kesini Aj Klo Emang Mau..Hihihi..

..Ntar Aj Deh Klo Libur Bener Ya Boleh Netek..

..Boleh Knp Ngga

Sabtu Besok Gmn Bisa Ga Kluar Klo G Bs Jg Ga Papa..??  

Pancingku download bokep gratis Kutahu Klo Perempuan Itu Memang Sangat Haus Seks Terlihat Pada Waktu Bicara Tempo Hari Diwarungnya Omongannya Selalu Mengarah Porno

..Boleh Tp Siangan Ya Trus Saya Ajak Anak Soalnya Ga Ada Yg Jagain Adik Saya Sekolah..!!

Ok..Gapapa Sampai Ketemu Hari Sabtu Ya The Ucapku Sambil Menutup Telepon

Sabtu Pagi Setelah Mandi Dan Sarapan Aku Berangkat Kebogor, Kupacu Suzuki Swiftku Dijalan Tol Jagorawi Yg Masih Agak Sepi,30 Mnt Kutelah Memasuki Gerbang Tol Bogor Kemudian Berbelok Kesalah Satu Mall Yg Ada Disisi Jalan Pajajaran, Kuparkirkan Mobilku Kemudian Masuk Kedalam Mall Menuju Salah Satu Restoran Fast Food Yang Terkenal Itu,Kupesan Makanan Lalu Duduk Dibangku Yg Dekat Kaca Agar Dapat Melihat Situasi Diluar Kuambil Hp Dari Tas Kecilku Kemudian Kuhubungi Cici

Hallo Aku Sudah Di Bogor Kamu Datang Aj Kesini Di Restoran C..

Ya Udah Tungguin Sebentar Saya Lagi Pake Baju Dulu..

Pake Bh Ama Cd Warna Hitam Ya Biar Seksi..

Iihh..Kamu Koq Tahu Sih Klo Itu Warna Pakaian Dalam Kesukaan Saya..

Hahaha..Ya Udah Buruan Udah Kangen Nih..

Ok..

15 Menit Kemudian Cici Datang Sambil Menggendong Anaknya,Kusuruh Pesan Makanan Dan Duduk Didepanku Terlihat Wajahnya Yg Semakin Cantik Karena Sapuan Make Up Yg Tidak Terlalu Tebal Namun Terlihat Anggun…Ci..Kamu Terlihat Anggun Hari Ini Aku Sampai Tidak Ngenalin Kamu Tadi..Godaku

..Alahh..Laki Laki Ntar Juga Paling Ngajakin Begituan Pake Acara Ngerayu Pula,,Ayo Ngaku Iya Khan..Saya Kasih Tau Ya Saya Bukan Cewe Gampangan Yg Bisa Diajakin Ngewe Sama Setiap Laki Laki,   Saya Masih Punya Harga Diri Dan Saya Trauma Sama Laki Laki Yg Cuma Mau Ngewe Tp Klo Kejadian Ga Mau Bertanggung Jawab..Jawabnya Ketus

Maaf..Ci Aku Ga Bermaksud Membuat Kamu Jadi Begini Aku Hanya Ingin Melihat Kamu Senang Bisa Jalan Ama Aku Sama Anak Kamu Itu Aja Koq Dan Satu Hal Kamu Memang Ga Butuh Itu..Jawabku Menenangkan Hatinya

..Perempuan Mana Sih Yg Ga Butuh Itu,Semua Pasti Butuh Cuma Aku Takut Kejadian Itu Terulang Lagi Aku Hamil Dan Kamu Pergi Ninggalin Aku Jujur Aku Mulai Suka Sama Kamu Terlebih Perhatian Kamu Ke Aku Dan Anakku Begitu Dalam..Seraya Merapatkan Tubuh Anaknya Kepelukannya

..Aku Juga Merasakan Hal Itu Ci..

Sejam Sudah Kami Ngobrol Didalam Restoran Itu Kutatap Matanya Cici Dan Kulihat Pancaran Kasih Sayang Begitu Dalam Seolah Olah Menelanjangi Aku Dalam Sebuah Kemunafikan Yg Baru Saja Kuucapkan

Setelah Makan Siang Kulanjutkan Dengan Mengajak Cici Dan Anaknya Jalan2 Berputar Putar Kota Bogor Menggunakan Mobilku,Memang Kota Bogor Nyaman Sekali Bila Kendaraan Angkot Tidak Membuat Macet, Cape Juga Kupikir Bila Harus Macet2an Dijalan,   Kuingin Beristirahat Sejenak Sambil Menikmati Cuaca Kota Bogor Yg Saat Itu Sedang Gerimis Kecil, Kuutarakan Maksudku Kepada Cici Yg Langsung Mengiyakan Maksudku Ditambah Anaknya Yg Tertidur Karena Kekenyangan

Teh..Kita Istirahat Dulu Yuk Dimotel Itu Lagian Kasian Dede Tidur Ga Nyaman Gitu..?Kataku

..Terserah Kamu,,Iya Jg Sih Dede Ga Nyaman Banget Tidurnya..Jawabnya

Kemudian Mobil Kubelokkan Kesalah Satu Motel Yg Terletak Didaerah Tajur,Bogor,   Kuparkirkan Agak Tersembunyi Karena Memang Motel Masih Agak Sepi,Kemudian Kugendong Anaknya Cici Lalu Kami Berjalan Menuju Front Office

..Mas Ada Kamar..??Kusapa Front Office

..Ada Pak..Yg Type Apa..??Jawab Petugas Motel

..Yg 2 Tempat Tidur..?

..Ini Pak Kuncinya Sekalian Pinjam Ktpnya Bapak..Oh..Iya Anaknya Dibawa Aja Dulu Ke Dalam Kasian Nyenyak Sekali Tidurnya..

..Trima Kasih Mas..Sambil Kuserahkan Dede Kecici Yg Langsaung Berjalan Mengikuti Petugas Motel Menuju Kamarnya

Sesampai Didalam Kamar Kurebahkan Tubuhku Yg Lelah Keatas Ranjang Kulihat Cici Sedang Mendampingi Anaknya Yg Tertidur Sambil Sesekali Memberikan Asi Kepada Anaknya,Akupun Memejamkan Mata Sebentar Mengistirahatkan Persendian Ditubuhku,Namun Baru Saja Akan Terlelap Kulihat Dicermin Yg Mengarah Kekamar Mandi Cici Sedang Membuka Bajunya,   Kemudian Jeansnya Tinggal Bra Dan Cd Hitam Yg Dikenakan Sesuai Permintaan Aku Tadi Pagi,Setelah Itu Ia Mengambil Handuk Kemudian Dililtkan Ditubuhnya Lalu Ia Keluar Dari Kamar Mandi Dan Menghampiriku Yg Masih Tiduran Diatas Ranjang Lalu Aku Pura2 Memejamkan Mataku Dia Mendekatiku Kemudian Mencium Bibirku,Mungkin Dia Pikir Aku Akan Terbangun Mendapat Ciuman Dibibir Padahal Kontolku Sudah Tegak Waktu Kulihat Dia Sedang Membuka Baju Tadi,Kurasakan Dia Menjauh Dari Wajahku Kubuka Mataku Akupun Tersentak Ketika Dia Sedang Mencoba Membuka Ikat Pinggangku Lalu Kubangun Dari Ranjangku Yg Membuat Cici Pun Tersentak

Apa Yg Kamu Lakukan Teh..??Tanyaku

.Aku Ga Bisa Menahan Libidoku Waktu Kamu Tidur Tadi,,Aku Ingin Ngewe Samaa Kamu..Jawabnya

..Teh..Memang Kamu Sudah Kepengen Banget Ngewe,Jujur Tadi Aku Jg Sempet Ngintip Kamu Lagi Ganti Baju Cuma Koq Pintunya Ga Ditutup Aku Pikir Kamu Mau Mandi Makanya Aku Diam Aj..

..Sengaja Memang Aku Ga Tutup Pintu Kamar Mandi Supaya Kamu Ngeliat Dan Menyusulku Kekamar Mandi Tapi Lama Kutunggu Kamu Malah Tidur Ya Sudah Aku Cium Bibir Kamu Tidak Ada Reaksi Kemudian Kuberanikan Diri Untuk Membuka Ikat Pinggang Kamu Eehh..Kamu Malah Terbangun..!!

..Ya Sdh Klo Emang Teteh Mau Ngewe Sama Aku Sebentar Aku Mau Mandi Dulu Klo Teteh Mau Mandi Bareng2 Aja Ga Papa Koq..

.Duluan Nanti Aku Nyusul Aku Liat Anak Aku Dulu..

Lalu Aku Beranjak Dari Ranjangku Kemudian Berjalan Kearah Kamar Mandi,Lumayan Agak Besar Kamar Mandinya Ditambah Bathtub Dan Air Hangat,Kuputar Kran Dibathtub, Ingin Sekali Berendam Air Hangat Pikirku Biar Rileks,   Kubuka Baju Dan Jeansku Kemudian Terakhir Cdku,Kuremas Kntolku Yg Tegang Kukocok Pelan,Sambil Menunggu Air Yg Mengisi Bathtub Setelah Bathtub Terisi Kumasukkan Tubuhku Kedalam Bathtub Yg Telah Terisi Air Hangat

.Hufftt..Nyman Sekali Berendam Dibathtub Ini..Gumamku

Tak Lama Cici Masuk Kekamar Mandi Tanpa Sehelai Benang Ditubuhnya Dan Langsung Masuk Kedalam Bathtub

..Teh,,Anaknya Udah Dijagain Bantal Belum Nanti Klo Jatuh Gmn..??

..Sudah..Kamu Tenang Aja,Aku Ga Tahan Mau Ngewe Sama Kamu..

Kemudian Cici Menyuruhku Untuk Duduk Dipinggiran Bathtub Lalu Menghisap Kontolku Yg Panjang Sekitar 18cm,Tak Ada Kesalahan Dalam Menghisap Kontolku Semua Dilakukan Dengan Lihainya, Akupun Mendesah Penuh Kenikmatan

..Oohh..Eehmm..Enak Teh..Trus Teh..Trus Teh..Trusssaahh..Desahku

Sumpah Nikmat Sekali Kulumannya Tak Ada Setiap Inchi Dari Kontolku Yg Terlewat, nonton bokep online

  Kontolku Seperti Diadukaduk Oleh Lidahnya Tanpa Ada Rasa Nyeri Ataupun Terkena Gigi

..Sudah Dulu Teh,,Gantian Sini Aku Jilatin Nonok Teteh..

Dia Pun Duduk Dipinggiran Bathtub Kemudian Melebarkan Kakinya,Terlihaat Memeknya Yg Ditumbuhi Bulu Yg Sangat Lebat,Kusibakkan Jembutnya Kemudian Kujilati Itilnya Yg Membesar Tak Kupedulikan Reaksi Wajahnya Yg Mulai Terangsang Dengan Menggigit Bibirnya,Kusodok Liang Nonoknya Dgn Lidahku, Kugigit Klentitnya, Kuhisap Nonoknya Beberapa Saat Kemudian Pantatnya Dinaikkan Membenamkan Wajahku Kedalam Nonoknya Sesekali Menggeliat Dan Mendesah Dengan Nafasnya Yg Tidak Beraturan

..Uuhhh..Oohhaku Keluaaaaarrrrrr..Pekiknya Sambil Merapatkan Pahanya Dan Menekan Nonoknya Kewajahku

Kujilati Cairan Nonoknya Kusapu Dengan Lidahku,Sungguh Nonok Yg Indah Sudah Nikmat Wangi Pula Sepertinya Dia Rajin Merawat Nonoknya

Masih Dalam Keadaan Bugil Kubimbing Dia Keranjang Kusuruh Dia Menghisap Kembali Kontolku Yg Masih Berdiri Tegak Dari Tadi

Tak Lama Cici Memberi Isyarat Untuk Meminta Nonoknya Dimasuki Oleh Kontolku,Dia Berdiri Menaiki Ranjang Ku Kemudian Mengarahkan Nonoknya Kekontolku Dengan Posisi W O T Dituntunnya Kontolku Kenonoknya Kemudian Blleeesss..   Kontolku Telah Masuk Penuh Kedalam Nonoknya,Digoyangkan Pantatnya,Lalu Menarik Tanganku Untuk Meremas Remas Toketnya Yg Besar Kupilin2 Pentilnya Yg Sdh Mengeras,Kemudian Aku Bangkit Namun Kontolku Masih Tertanam Didalam Nonoknya Cici, Kuhisap Toketnya Lalu Kugigit Pentilnya

..Oohhh..Oohh..Eehmm..Enak Aa Jgn Dilepas Aa..Hisap Trus Aa..Aahhh..Uuhh..Ngewe Enak Bangetoohhhaahhhuuhhh..Cici Pun Meracau Keenakan

..Oohhh..Aahhhteh,,Nonoknya Enak Tehh..Peret Bangetahh..

Kami Terus Ngewe Sesekali Merubah Posisi Kadang Doggy Style,Aku Diatas Hingga Posisi 69 Entah Sdh Beberapa Kali Cici Orgasme,Aku Masih Bertahan Karena Sebelumnya Aku Mengusapkan Beberapa Tetes Minyak Gambir Kekontolku Yg Berkhasiat Membuat Lama Ngewe Namun Terasa Panas Disekitar Kepala Kontolku,   Rasa Panas Itu Tak Kuhiraukan Kalah Oleh Panasnya Permainan Aku Dan Cici,Menjelang Akhir Kucepatkan Tempo Penetrasiku

..Ahhh..Oohhh..Aku Mau Keluar Teh,,Dibuang Dimana Nih..??Sambil Kusodok Kontolku Dengan Cepat Dan Dalam Posisi Doggy Style Pula

..Buang Dinonokku Aja..Aku Jg Mau Keluar Lagi..

..Kita Kluarin Bareng Aj Teh..Aahh..Uuhh..

..Crooottzzcrrroottttzzzcrrootsss..Crottttz Z..Nikmatnya Eehhmm..

Diraihnya Kontolku Kemudian Dijilati Oleh Cici Sampai Bersih Dari Pejuku Yg Bercampur Cairan Nonoknya Cici Dan Belepotan Disekitar Kontolku,Kemudian Kami Saling Membersihkan Diri Dikamar Mandi,   Sambil Menunggu Anaknya Yg Masih Tertidur Akupun Berfotofoto Msh Dengan Keadaan Telanjang Memperlihatkan Alat Kelaminnya Masing2,Yg Nantinya Foto Akan Kuperlihatkan Ketemanku Sebagai Bukti Taruhan,Namun Kubilang Ke Cici Akan Kujadikan Koleksi Pribadi Dan Cici Pun Menyetujuinya.


Continue reading Janda Seksi Penjual Kopi